THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 10 April 2009

CERPEN

GITAR ANTIK

Saat di sekolah, Andi sering melamun. Andi adalah anak yang suka melamun dan menghayal. Selain suka melamun dan menghayal Andi juga suka memandangi Nadin. Nadin adalah seorang perempuan yang terfavorit di kelas Andi, karena selain dia cantik, dia juga pintar, baik hati, suka membantu, dan rajin. Tapi ada sifat yang tidak disukai yaitu sedikit jutek dan tidak murah senyum. Dia hanya senyum kepada teman-teman dekatnya saja. Sedangkan Andi memiliki sifat baik hati dan suka membantu. Tapi dia mempunyai keburukan malas dan terlalu malu.
Andi memiliki rasa suka terhadap Nadin. Tapi ia tidak berani mengatakannya kepada Nadin karena terlalu malu. Jangankan menyatakan perasaannya untuk berdekatan dengan Nadin pun ia malu. Andi selalu berusaha untuk mengurangi rasa malunya. Tetapi selalu gagal.
Sesampainya Andi di rumah, Andi langsung mencari ayahnya. “Ayah...” teriak Andi. “ada apa anakku?” jawab ayah Andi. “Ayah punya gitar nggak?” Tanya Andi. “ada sih, tapi sudah lama tidak dimainkan. Tidak tahu masih bagus atau tidak dan lagi pula gitar milik ayah sudah terlalu tua.” Jawab ayah. “waduh, tak apa-apalah, yang penting ada.” Kata Andi. “memangnya ada apa sih?” Tanya ayah. “nggak apa-apa, Cuma iseng-iseng mau belajar gitar aja.” Kata Andi. “oh…, kalau begitu kamu harus mendengar cerita ayah dahulu.” Kata ayah. “Cerita apa?” jawab Andi. “cerita tentang sejarah gitar antik milik kakekmu.” Kata ayah. “Sejarah gitar tua itu?” kata Andi. “eh jangan salah, biar begitu banyak hal yang telah dilalui ayah bersama gitar itu dalam keadan senang dan susah. Jadi dulu itu ayah tertarik dengan seorang cewek yang cantik jelita yaitu ibumu.”; “ayah menceritakan tentang gitar antik itu yah?” sahut ibu dari arah dapur. “tuh, ibumu saja masih ingat.” Kata ayah berbisik kepadaku. “memang seindah apa sih? Sampai ingat terus?” kata Andi. “dulu waktu ayah ditengah kasmaran dengan ibumu, ayah juga suka melamun sepertimu. Dan ayah juga pemalu sepertimu. Hingga pada akhirnya kakekmu memberikan solusinya, yaitu gitar antic itu. Ayah pun terus berlatih dan berlatih gitar itu. Mulai dari lagu yang slow hingga lagu yang cepat. Lalu ayah memberanikan diri untuk bernyanyi di depan ibumu. Dan ternyata ibumu suka dengan lagu yang ayah nyanyikan, walaupun lagu yang ayah nyayikan tergolong simple.” Kata ayah. “ memang lagu apa yang ayah nyanyikan untuk ibu?” Tanya Andi. “lagunya benyamin yang hujan gerimis. Karena sesuai dengan kondisinya yang memang sedang hujan. Jadi sangat cocok dan menghibur, dan kebetulan pada saat itu ibumu sedang sendiri jadi ayah tidak terlalu gerogi. Dan untungnya ada payung sehingga ayah dan ibu bisa pulang bersama-sama. Satu payung berdua gitu deh.” Jawab ayah. “owh, gitu ceritanya. Tapi kenapa gitar itu gak dibuang saja kan sudah jelek dan tua?”Tanya Andi lagi. “karena gitar itu sudah menjadi warisan nenek moyang, dan lagi gitar itu selalu dapat menghibur ibumu saat sedang sedih.” Jawab ayah. “kalau begitu aku juga ingin seperti ayah” Kata Andi. Andi pun langsung mengambil gitar antik itu dan langsung mempelajari lagu hujan gerimis seperti ayahnya.
Keesokan harinya ternyata pas dengan apa yang ingin Andi nyanyikan yaitu hujan gerimis. Andi pun bernyanyi di depan Nadin dengan percaya diri. Sesaat setelah Andi selesai bernyanyi Nadin terdiam sejenak. Lalu Nadin memberikan tepuk tangan kepada Andi. Dan ternyata Nadinpun menyukai lagu itu. Ternyata Andi berhasil seperti ayahnya, padahal Andi hanya menyanyikan reffnya saja. Dan mereka berdua pun menjadi sahabat. Andi pun tidak malu-malu lagi kepada Nadin.

0 komentar: