THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 13 April 2009

SEJARAH NABI MUHAMAD

Nabi Muhamad lahir pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Fiil atau kalau diterapkan dg tahun Masehi berkisar sekitar tahun 570 M.. Nabi Muhammad adalah Abdullah bin Abdul Muthalib in Hasyin bin Abdi Manaf bin Quraisy bin Kilab bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Nadhar bin kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Maudhir bin Nazar bin Ma’add bin Adnan terus naik sampai ke Isma’il dan naik lagi sampai nabi Ibrahim as.
Nabi Muhammad adalah seorang utusan dan seorang nabi yang terakhir, tak ada seorang nabi pun setelah beliau dan dialah yang paling utama di antara para nabi dan rasul baik dilihat dari kacamata dunia maupun kacamata akhirat serta ditangan beliaulah kepemimpinan puncak dari anak cucu adam, dan tauladan yang paling utama.
Dalam Al Qur’an Allah SWT. Berfirman :
“Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tapi dia adalah rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah maha mengetahui segala sesuatu”
Dalam hadistnya nabi Muhammad saw. Sendiri bersabda :
“sesungguhnya Allah menciptakan ciptaan menjadikan aku sebaik-baik ciptaan, menciptakan suku-suku dan menciptakan aku sebaik-baik suku, menjadikan famili-famili bagi mereka, dan menjadikan aku sebaik-baik famili bagi mereka, aku adalah sebaik-baik keluarga bagimu dan yang paling mulia di antara kamu”.

Dalam hadist lain beliau juga bersabda :”aku adalah pemimpin bagi keturunan anak Adam as. Padahari kiamat dan tidak berlaku sombong, tak seorang pun nabi dari keturunan adam as. dan yang lainnya kecuali di bawah panji-panjiku”.
Telah disebutkan bahwa nabibesar Muhamad SAW adalah keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim. Dalam kisahnya Nabi Ismailadalah korban pertama oleh ayahnya sendiri yang ahirnya digantikan oleh Allah dengan seekor kambing Qibas. Rupanya bukan hanya Ismailsaja yang dijadikan korbanuntuk disembelih , sebab ayah Nabi Muhamad sendiri juga menjadi tanggungan nadzar kakeknyaAbdul Muthalib karena dia adalah nama yang keluar ketika diantara kesepuluh putranya diundi untuk disembelih memenuhi nadzarnya.
Tentang sifat-sifat Rasullullah, Imam Ahmad meriwayatkan dari Atha’bin Yaser ia berkata : “Saya bertemu dengan Abdullah bin Amr bin Ash lalu aku bertanya: “ceritakanlah padaku tentang sifat Rasullullah saw. Dalam Taurat “. Lalu Abdullah menjawab :”Ya, demi Allah sesungguhnya beliau disifati dalam kitab Taurat dengan sifatnya yang ada dalam AlQur’an”. Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa kabar gembira dan memberi peringatan, sebegai penjaga bagi orang-orang yang ummi. Engkau adalah hambaku dan utusanku. Aku menamaimu orang yang berserah diri yang tidak kasar dan tidak keras tutur katanya, yang tidak pernah berteriak didalam pasar dan tidak pernah membalas suatu kejelekan dengan kejelekan (keburukan), tetapi engkau adalah orang yang suka memaafkan dan memberi ampunan. Allah tidak akan mematikanmu hingga meluruskan agama yang menyimpang . Agar mereka mau mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah”, Sehingga dengan (Muhammad) Allah membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup”.
Ketika Rasullullah lahir, bapaknya (Abdullah) telah meninggal dua bulan sebelumnya, sehingga ia menjadi yatim. Setelah mencapai umur 6 tahun, ibunya (Aminah) juga meinggal pula sehingga lengkaplah sebutannya menjadi anak yatimpiatu. Peristiwa itu terjadi ketika ibunya mengajak Muhammad disertai Ummu Aiman (pembantu yang setia) pergi berkunjung kepada keluarganya Bani Najar yaitu bibi bibi dari bapaknya dengan maksud mengunjungi rumah tempat bapaknya juga berziarah. Muhammad dan ibunya menetap untuk beberapa hari ditempat tinggal keluarga Muhammad dan ia mendapat kehormatan dari pada tetangganya.
Ketika dalam perjalanan kembali keMekah, Aminah sakit dan meninggal dunia serta dikubur di Abwa, sehingga lengkaplah sebutan Muhamad sebagai Yatim dan piatu.
Setelah Aminah dikubur, orang-orang yang melayat pulang kerumah masing-masing. Muhammad dan pengasuhnya terdiam didekat kuburan Aminah, mata Muhamad mengalir air mata. Melihat tetesan airmatanya Ummu Aiman ikut sedih. Dalam kesedihan Muhammad berkata kepada pengasuhnya :”Hai Ummu Aiman! Saya telah kehilangan Ibu dan bapak, kehilangan kedua naungan yang menaungiku, sedang saya masih dalam perjalanan antara dua negri, maka kemanakah seharusnya saya menuju sekarang ini hai Ummu Aiman?, apakah meneruskan perjalanan ke Mekah atau kembali ke Medinah”. Mendengar pertanyaan Muhammad yang menyayat hati Ummu Aiman yang telah lama menahan tangis menjadi tak kuat, meledaklah tangis mereka. Dengan suara serak sedu Ummu Aiman balik bertanya kepada Muhammad:”Ya kemanakah engkau ingin menuju hai Muhammad? Apakah kepada Bapakmu AbdulMuthalib, penghulu (ikutan) bangsa kuraisi,agar engkau bertempat tinggal bersamanya dibawah naunganya?” mendengar ucapan Ummu Aiman Muhammad berkata :”mengapa engkau katakana Abdull Muthalib bapakku?, jangan katakana bapakku tapi katakan kakekku, sebab bapakku dan hari ini sudah meninggal pula, pengganti bapakku, yaitu ibuku “, kata Muhammad lagi :”Ya Abdull Muthalib adalah kakekku, bapak dari bapakku. Antara saya dan kakekku ada antara, diantara itulah ada paman-pamanku dan saya adalah salah seorang dari mereka yang banyak itu”.
Selanjutnya Muhammad bersamaUmmu Aiman pergi menuju Mekah, lalu Muhammad diserahkan oleh Ummu Aiman kepada kakeknya, Abul Muthalib dan karena peristiwa itu, Abul Muthalib larut dalam kesedihan dan karena itu pula ketulusan cinta kasihnya kepada Muhammad menjadi sangat dalam sepenjang hayat dikandung badan. Namun setelah dua tahun, kakeknya meninggal dunia. Sungguh semakin sedih hati Muhammad ketika kakek yang sangat disayang meninggal dunia. Bahkan kesedihan itu melebihi dari sedihnya ketika ditinggal ibunya, sehingga seakan kerinmg airmatanya untuk menangis Muhammad berkata:” sekarang kemana aku pergi ya Ummu Aiman, dengan menangis sedih melihat momongannya Ummu Aiman Berkata:”Engkau berkata kemana bukankah masih ada bapakmu AbuTholib ya Muhammad?”. Jawab Muhammad bapakku Abutholib, hai Ummu Aiman?Beliau adalah seorang yang mulia, terkemuka, terpandang dalammasyarakat,tetapi bukankah dia seorang yang melarat yang banyakanak hai Ummu Aiman, kalau aku kauserahkan kepada beliau akan menambah beban, aku tak suka menambah beban beratnya seseorang”, meskipun demikian karena cinta kasih Abu Thalib nampak tulus maka Ummu Aiman menyerahkan Muhammad kepadanya, dan itu dirasakan betul-betuloleh Muhammad ketika keduanya berkumpul.
Meskipun dilandasi cinta kasih yang tulus karena landasan ekonomi Abu Thalib mengijinkan Muhammad mencari nafkah untukmeringankan beban dengan menggembala kambing orang, dan berdagang kecil-kecuilan, dan diajak pamannya berdagang ke Syam dan ketika sampai ditujuan mereka terdeteksi oleh pendeta Buhaira, seorang yang alim dan tekun beribadah yang banyakmembaca kitab Injil dimana didalamnya terdapat keterangan bahwa setelah Isa Al Masih akan dating seorang rasul yang bernama Ahmad yang apabila ia berjalan awan dilangit akan melindunginya.
Maka ketika melihat serombongan kafilah yang selalu ternaungi awan, pendeta Buhaira mempersilahkan rombongan itumampir dan diantara anggota rombongan tersebut ditemui anak yang mempunyi sifat dari kebanyakan orang pada umumnya.Maka Buhaira pun berkeyakinan bahwaanak inilah calon nabi dan rasul sebagaiman tersebut dalaminjil, dank arena itu Buhaira memberi nasehat agar Abu Thalib menjaga Muhammad baik-baik,sebab anak inilah kelak agama terakhir akan diturunkan oleh Allah untuk dianut seluruh umat semasa dan sesudahnya.
Muhammadsaw semakin dewasa,perkembangan fisik sehat disertai perkembangan jiwa yang sehat,akhlaknya menjadi suri tauladan, demikian pula dengan perdagangannya,karena simpatik yang terjelma dan kejujuran yang tiada putus membuat usahanya berhasil menjadi orang yangdibanggakan.
Karena sifatnya itulah Muhammad yang tak ditandingi orang lain perdagangannya membawa hasil, Maka khadijahlah saudagar yang dapat bekerja sama Muhammad dalam mengembangkan usahanya. Selama berdagang Muhammad diberi pembantu dan setelah dipegang Muhammad usaha khadijah benar-benar maju. Melihat akhlak dan tindak-tanduk Muhammad yang sangat mulia dan kepintarannya dalam berdagang yang sulit ditandingi, khadijah sangat menghormati dan mulai suka kepada Muhammad walaupun usia Muhammad 25 tahun dan usia khadijah 40 tahun tidak menghalangi cintanya khadijah kepada Muhammad.
Muhammad saw. hati dan raganya benar-benar suci. Beliau benar-benar bijak dalam mengambil keputusan dan menghadapi persoalan. Nabi Muhammad saw. sudah dibersihkan hatinya 2 kali saat di susui oleh sa’diyah dan saat isro’ mi’roj.
Pertama kalinya hati Muhammad di cuci adalah saat dua orang berpakaian putih mendatangi Muhammad lalu membedah perut nabi Muhammad lalu membuangnya. Itulah saat pertama kalinya hati nabi Muhammad dicuci.
Pernikahan Muhammad dengan khadijah dikaruniai 6 orang anak putra. Sedangkan Mariah bin Qibthiyah hanya melahirkan seorang anak putra dan istri yang lainnya tidak menghasilkan keturunan.
Dari khadijah nabi Muhammad menurunkan Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah Ummu Kulsum, Fatimatuz Zahra, sedang dari Mariah nabi Muhammad memberikan keturunan Ibrahim.
Di samping kemuliaan dan kesucian muhamad sangat menakjubkan, beliau juga bijak jika ada masyarakatnya ada persoalan rumit beliau dapat menyelesaikan dengan bijak. Pernah pada waktu itu terjadi banjir bandang yang merusak rumah-rumah warga dan menghancurkan ka’bah sehingga mereka membetulkan secara kerja bakti yang dipimpin oleh Bajum, seorang tukang dari negri rum. Karena ka’bah adalah tempat suci jadi di biayai dengan uang halal.
Setelah selesai pembangunan ka’bah telah usai saatnya meletekkan hajar aswad ketempatnya di sudut ka’bah. Mereka semua yakin bahwa siapa saja yang meletakkan hajar aswad di tempatnya akan mendapat pahala. Mereka semua bersaing untuk meletakkan hajar aswad. Lalu seseorang berkata:”hai kaumku! Janganlah kiranya kau berselisih dan bertengkar. Carilah dengan segaera seorang hakim yang adil untuk memutuskan perkara ini agar lekas selesai dan terdapat perdamaian. Lalu mereka menunjuk Muhammad untuk memecahkan masalahini.
Nabi Muhammad tidak pernah berbuat dosa ia sangat menjunjung tinggi kebenaran dan kemuliaan, untuk mengisi kekayaan jiwanya ia beribadah dan berkhalwat ke Gua Hira terkadang sampai satu bulan,dengan membawa perbekalan hidup. Muhammad diutus menjadi seorang nabi dan rasulketika telah berusia 40 tahun bertepatan bulan Juli 610 M.
Ketika itu nabi bermimpi dengan mimpi yang benar, siang malam selalu kelihatan akan mimpinya, padamalam 17 Ramadhan nabi beribadah di Gua Hira, ketika itu dating malaikat Jibril dan berkata “Bacalah”, mendengar itu Muhammad menjawab “Aku tak pandai membaca’, pertanyaan itu diulang hingga tiga kali, tapi selalu saja Muhammad menjawab dengan jawaban yang sama.Selanjutnya Jibril berkata,”Iqra’ bismi rabbikalladzii khalaq dan dibacakannya hingga selesai,setelaj itu Jibril meninggalkannya dan Muhammad pulang dengan penuh rasatakut,sesampai dirumah Muhammad menggigil ketakutan dan minta istrinya Khadijah untukmenyelimuti hingga hilang rasa takutnya, setelah itu Muhammad menceritakan kejadiannya kepada istrinya dan disambut dengan sukacita.
Khadijah punya seorang kerabat yang pandai menulis Ibrani yaitu Waraqah bin Naufal,atas kejadian Muhammad ia menemuinya dan menceritakan dan disambut dengan suka cita pula, Kata Waraqah:” yang datang itu yang mempunyai rahasia Tuhan, dahulu telah datang juga kepada Nabi-nabi yang lain, wahai sekiranya aku muda tentu aku dapat ikut mengembangkan agamamu nanti, Hiduplah kiranya aku, waktu engkau dikeluarkan dari Makkah ini”, mendengar ucapan ini Muhammad terkejut dan mengangkat kepala dan berkata “Akan dikeluarkan orangkah aku dari Mekkah ini?”, Jawab Waraqah:”ya!,tiap-tiap orang yang membawa perubahan dibenci orang,perpanjanglah kiranya umurku, supaya dapat menolong engkau mengembangkan perintah Allah”,Namun Waraqah meninggal tidak lama setelah peristiwa itu, dan yang dikatakan betul adanya. Ayat itulah yang pertama kali turun dan saat itu bertepatan dengan tanggal tujuh belas Ramadhan.
Setelah sekian lama wahyu yang pernah hadir tidak lagimuncul, timbul rasa rindu dalam dada, terbersit rasa khawatir tidak lagi hadir wahyu untuknya, tak lama setelah itu ketika berjalan-jalan ia ketemu dengan malaikat lalu terbayang kejadian yang lalu, ketika bertemu malaikat itu turunlah surat Al Muddatsir, dan setelah itu Muhammad berda’wah mengajak orang-orang untuk beriman,ketika itu Muhammad berhasil meng-Islamkan Abu Bakar bin Quhafah,Khadijah,Ali bin Abi thalib, Zaid bin Haritsah dan Bilal,masing-masing mewakili segenap lapisan masyarakat baik laki-laki atau perempuan.
Setelah kelompok itu masuk Islam, atas usaha Abu Bakar masuk Islam pula beberapa orang yakni Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurachman bin Auf dan orang-orang berkenamaan lain.
Agama Islam disebarkan secara sembunyi, bagi yang masuk Islam melakukan peribadatan sembunyi-sembunyi pula,, Jikalau dilakukan secara terus terang akan dibunuhlah mereka oleh kaum Quraisy,karena mereka sangat keras hingga turunlah ayat Alqur’an yang menyuruh untuk berda’wah secara terang-terangan,yang dengan ayat itu Muhammad tidak takut-takut lagi mengahadapi kekerasan pembangkang atau penentangnya.

0 komentar: